Peluru
yang digunakan oleh tank sangat beragam namun pada dasarnya di bagi dua yatu peluru
kinetik dan peluru high explosive peluru kinetik murni menggunakan energi
kinektik dari proyektil yang bergerak dengan kecepatan yang tinggi sedangkan peluru
high explosive didalam peluru diisikan bahan peledak yang akan meledak
apabila mengenai target daya hancurnya berasal dari kekuatan bahan peledak.
Peluru kinetik merupakan jenis paling awal yang digunakan energi kinetik yang dihasilkan digunakanakan di gunakan unutk menjebol armor atau tank musuh musuh dengan perkembangan jaman di kembangkan peluru yang memiliki daya ledak yang besar yang biasa di sebut HE atau High Explosive yang dalamnya di berisi bahan peledak tinggi namun meledakakn bahan peledak di bagian luar tank makan tidak akan efektif armor yang tebal pada tank mampu menahan ledakan konfensional unutk itu munisi HE di rancang sedemikian rupa agar dapat meledakan dengan efektif menghancurkan lapis baja tank lawan,
Untuk
melawan pasukan infanteri yang terpencar pada jumlah yang banyak digunakan
peluru yang disisi bola bola logam kecil, butiran logam ini akan terpencar saat
ditembakkan jenis ini disebut sebagai canister
untuk sasaran jarak dekat butiran logam kecil bisa langsung terpencar dari
ujung laras namun untuk jarak jauh peluru akan meledak di sekitar area target
dadan memencarkan bola logam ke segala arah.
Untuk
munisi anti tank terdapat munisi berjenis HEAT (High Explosive Anti Tank)
yang berjenis save charge yang bahan peledaknya berada di belakang
kerucut logam, peluru ini memanfaatkan fenomena yang bernama Monroe effect yang
mana sata meledak kerucut logam memfokuskan ledakan berada di tengah target
dalam kondisi super plastis dan dengan
kecepatan yang tinggi sehingga dapat melubangi baja yang sangat tebal dan
energi ledakan akan menyebar ke segala arah menghancurkan bagian dalam tank.