Bandung. Letkol Kav Christian Gordon Rambu, M.Si. (Han) selaku Danyonkav 4/Kijang Cakti pada hari Senin tanggal 20 September 2021 bertempat di Lapangan Apel Yonkav 4/Kijang Cakti memberikan Jam Komandan kepada Prajurit Yonkav 4/Kijang Cakti, tentang perintah dari Pangdam III/Slw Mayjen TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. bahwa Prajurit TNI khususnya Kodam III/Slw harus mahir bela diri yang diarahkan untuk kesiapan tugas operasi.
Bela diri yang dimaksud adalah Krav Maga yang berasal dan dikembangkan di Negara Israel yang telah dipakai dan dipraktisi oleh beberapa Instansi Militer maupun Agensi Internasional seperti Mossad, FBI, IDF dan lain-lain.
Inti Bela diri Krav Maga adalah mempertahankan diri dalam perkelahian jalanan. Krav maga juga dipertimbangkan sebagai seni bela diri paling efisien dan brutal yang merupakan gabungan dari tinju, muay thai, jiu jitsu, wing chun, dan gulat. Teknik perkelahian Krav Maga ini mengakhiri suatu perkelahian secepat mungkin dengan menyerang titik terlemah tubuh musuh.
Sementara itu, Instruktur Krav Maga bernama Mas Arif mengatakan, seni Krav Maga berasal dan dikembangkan di Israel oleh Imi Lichtenfeld. Biasanya, digunakan sebagai materi latihan bela diri kepada personel militer dan anti teroris di Israel.
Pada perkembangannya, Krav Maga juga dipelajari dan digunakan di kalangan warga sipil. Karena Bela Diri tersebut memiliki sistem pertahanan diri yang cukup efektif. Yakni, teknik yang didasari oleh reaksi alami atau reflek manusia.
“Jadi kalau ada orang yang menyerang, yang diserang pasti bereaksi. Nah, reaksi itulah sebagai bentuk Self defense kita terhadap lawan/musuh,” ujar Mas Arif pada saat melatih Prajurit Yonkav 4/Kijang Cakti pada hari Selasa tanggal 21 September 2021 di Lapangan Apel Yonkav 4/Kijang Cakti.
Salah seorang prajurit Yonkav 4/Kijang Cakti yang ikut berlatih Krav Maga, Pratu Edi Prabowo mengaku senang dengan pelatihan tersebut, dan dia memiliki dasar Bela diri Karate dan pernah mendapatkan peringkat III di Juara III Kejurnas STKIP Pasundan Cup II se-Jawa Barat kelas kata perorangan Putra Senior 2019. Menurutnya, Krav Maga dan Karate memang berbeda. “Teknik bagaimana melawan satu hingga banyak orang dan dapat memanfaatkan benda apapun. Mulai dari tongkat, pisau, hingga pistol. Selain itu pelatihan ini akan semakin menambah pengetahuan dan kredibilitas kami sebagai Prajurit yang harus selalu siap waspada disetiap medan” jelasnya.
Pada saat Pelatihan Krav Maga turut hadir dan ikut serta berlatih yaitu Komandan, Wakil Komandan, Para Perwira Staf dan Komandan Kompi serta seluruh Prajurit Yonkav 4/Kijang Cakti. (PenYonkav4/KC).